Aceh Besar – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) meresmikan program konservasi penyu dengan melakukan pelepasan tukik atau anak penyu di Pantai Lambaro, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (06/02). Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PELNI ini bertujuan untuk meningkatkan populasi penyu yang semakin berkurang akibat perburuan dan degradasi lingkungan.
Sebanyak 100 tukik dilepas di area pesisir yang strategis dan kegiatan ini melibatkan 100 peserta yang berasal dari masyarakat sekitar. Turut hadir Kepala Cabang PELNI Medan Romadhoni, Camat Pulo Aceh Jamaluddin, Kepala Desa Pulo Aceh Tirmizi, Manager TJSL PELNI Septiani Khadijah Thalib, Relawan Nusantara, komunitas pecinta lingkungan dan sejumlah tokoh masyarakat di Pulo Aceh.
Kepala Cabang PELNI Medan Romadhoni, menyampaikan bahwa program ini adalah langkah nyata PELNI dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan mendukung konservasi penyu. “PELNI tidak hanya berfokus pada layanan transportasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan adanya program konservasi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga populasi penyu yang semakin berkurang serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama melindungi ekosistem laut,” ujar Romadhoni.
PELNI juga memberikan perlengkapan patroli kepada komunitas lokal yang bertugas menjaga habitat penyu dari ancaman perburuan dan kerusakan ekosistem. Langkah ini diharapkan dapat mendukung upaya konservasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Selain pelepasan tukik dan pemberian perlengkapan patroli, acara ini juga diisi dengan sesi edukasi konservasi lingkungan kepada masyarakat dan anak-anak sekolah di sekitar Pulo Aceh. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membantu melindungi habitat penyu.
Program konservasi ini tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya kawasan konservasi yang terjaga, peluang untuk mengembangkan sektor ekowisata semakin terbuka, sehingga dapat menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.
“Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui ekowisata berbasis konservasi. Kami berharap masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan,” tambah Romadhoni.
Dengan adanya sinergi antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekosistem laut di Pulo Aceh.