Meulaboh – Sebanyak 288 santri angkatan pertama Dayah Ruhul Qurani (RQ) Meulaboh mulai masuk asrama pada Minggu (30/7/2023). Mereka diantar langsung oleh orang tua atau wali ke dayah yang beralamat di Jl. Ujong Beurasok, Desa Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan.
Kedatangan mereka disambut oleh pengurus dayah, lalu diarahkan ke asrama yang telah ditentukan. Para santri hanya membawa keperluan pribadi sehari-hari, sementara ranjang, kasur, dan lemari telah disediakan oleh pihak dayah.
Untuk menyambut kehadiran santri baru, Dayah Ruhul Qurani mengadakan temu ramah dengan seluruh wali santri, dalam rangka silaturahim dan musyawarah perdana terkait program belajar dan berbagai ketentuan yang ada di dalam dayah.
Dalam temu ramah ini, sambutan pertama disampaikan oleh pendiri sekaligus pembina Yayasan Tibers Meulaboh, Teuku Alaidinsyah, atau yang dikenal dengan Haji Tito.
Baca juga: Ratusan Pelajar di Banda Aceh Antusias Ikut Sosialisasi Kekayaan Intelektual
“Program Dayah Ruhul Qurani ini tidak muluk-muluk. Kita hanya ingin mendidik dan membina generasi yang lebih baik di masa depan, yang lebih baik dari generasi kita saat ini,” kata Haji Tito.
Pimpinan Dayah Ruhul Qurani, Kamil Syafruddin dalam kesempatan ini memperkenalkan seluruh pengurus dayah dan para guru kepada wali santri. Selain itu, Kamil juga menyampaikan beberapa peraturan dayah secara singkat.
Ia juga menggambarkan kepada para wali santri bahwa memang proses menuntut ilmu itu berat dan pahit. Namun semua harus dijalani dengan sabar sehingga bisa dilalui dengan baik untuk mencapai ilmu.
Baca juga: UIN Ar-Raniry Borong 15 Medali di PKM Jambi
Kamil menyandarkan gambarannya pada perkataan Imam Syafi’i yang berbunyi, ‘Barangsiapa yang belum merasakan pahitnya menuntut ilmu, maka ia akan meneguk hinanya kebodohan seumur hidupnya.’
Pada kesempatan tersebut juga, Kamil menyampaikan terimakasih kepada Haji Tito yang merupakan pendiri sekaligus pembina Yayasan Tibers Meulaboh, yang telah menginsiasi dan berjuang membangun Dayah Ruhul Qur’ani ini.
“Terimakasih pembina Yayasan Tibers Meulaboh, kami menjadi saksi perjuangan pihak yayasan dalam memajukan pendidikan di Aceh, salah satunya dengan membangun Dayah Ruhul Qur’ani ini, juga telah menyiapkan fasilitas yang sangat baik, semoga menjadi amal jariah,” lanjut Kamil.
Sementara, Bustami mewakili seluruh wali santri mengaku terkesan ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Dayah Ruhul Qurani ini. Menurutnya, bangunan dan fasilitas di dayah ini sangat bagus dan memadai.
“Semoga outcome atau output dari proses belajar mengajar di dayah ini juga nantinya sangat baik pula. Kami sangat berharap agar ustaz dan ustazah di Dayah ini benar-benar mengubah anak-anak kami menjadi lebih baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, Dayah Ruhul Qurani berdiri di lahan seluas 6 hektare dan dibangun oleh Haji Tito melalui Yayasan Tibers (Tito Bersaudara) Meulaboh sebagai bentuk ikhtiar memajukan pendidikan Islam di Aceh, khususnya untuk mendidik generasi muda yang berakhlak mulia, cakap dalam ilmu agama, sains, astronomi, kitab turats, hifz Al-Qur’an dan mampu berbahasa asing.
Dayah ini didesain secara khusus dengan berbagai program unggulan dan menerapkan kurikulum pendidikan nasional, pondok modern dan pondok pesantren salafiah dengan manhaj ahlus sunnah wal jamaah.