Aceh Besar – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Dayah Insan Qurani Aceh Besar kembali menggelar Competition of Religion, Art, Science, and Education (CLASSIC) ke-IX di komplek dayah tersebut, Gampong Aneuk Batee, Suka Makmur, Aceh Besar Kegiatan ini berlangsung selama lima hari mulai 19-24 Oktober 2024.
Kompetisi di bidang keagamaan, seni, sains dan pendidikan ini diikuti 1.141 peserta jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA dari 23 kabupaten/kota di Aceh dan luar Aceh.
Pada CLASSIC kali ini, untuk tingkat SD/MI memperebutkan piala ketua Baitul Mal Aceh, tingkat MTs piala Kakanwil Kemenag Aceh dan tingkat MA piala Dinas Pendidikan Dayah Aceh.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Muntasyir saat membuka even ini mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan ekstrakurikuler yang digelar oleh santri Dayah Insan Qur’ani ini.
“Kami berharap even ini dapat menjadi wadah silaturahim antara santri, siswa, guru dan lembaga Pendidikan se-Aceh. Ini momen untuk saling bertukar pengalaman dan motivasi untuk menjadi yang terbaik,” ujar Muntasyir dalam sambutan mewakili Kakanwil Kemenag Aceh.
Muntasyir berharap even ini dapat menumbuh kembangkan minat, bakat, serta kreativitas semua peserta, sehingga memberikan semangat dan inovasi baru terhadap peningkatan mutu pendidikan di Aceh.
Ia juga mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh santri Dayah insan Qurani ini, apalagi tahun ini dilaksanakan berbarengan dengan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2024.
“Santri telah menunjukkan kiprahnya dalam membangun bangsa, mengambil peran di berbagai posisi penting dan strategis. Tidak hanya sebagai guru agama di dayah, khatib, dan majelis taklim, akan tetapi santri telah memperluas lingkup kiprahnya ke sejumlah stakeholder baik di pemerintahan, swasta, dan di lembaga lainnya,” ungkapnya.
Muntasyir berpesan agar santri menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan di tengah masyarakat.
“Santri juga harus menjadi pelopor dalam berbagai dimensi kehidupan, terutama dalam moderasi beragama, menata umat, serta menjadi motivasi dalam mengabdi di negeri ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Dayah insan Qurani Muzakkir Zulkifli menyampaikan, CLASSIC merupakan agenda rutin dayah yang digagas oleh Organisasi Santri Dayah Insan Qur’ani (OSDIQ) dan sejak dulu tidak memungut biaya pendaftaran.
“CLASSIC ini merupakan even tahunan yang diadakan oleh santri Insan Qurani untuk siswa-siswi se-Aceh yang dilakukan secara offline dan juga se-Indonesia digelar secara online yang berlomba di berbagai bidang dan tidak memungut biaya pendaftaran,” ujar Muzakkir.
Menurutnya, keputusan tidak memungut biaya pendaftaran dinilai sangat penting untuk memupuk jiwa berdikari dan keikhlasan dalam diri setiap panitia.
“Melalui peniadaan biaya pendaftaran ini, kita ingin mengedukasi panitia terkait urgensi nilai keikhlasan dan kemandirian dalam mengabdi. Karena santri itu harus berjiwa memberi, berjiwa tangan di atas, sekalipun pemberiannya tidak selalu berupa materi. Persis dalam bait Mars Insan Qur’ani, ‘dimana setiap peluh bermakna pahala,” ungkapnya.
Muzakkir juga mengatakan, acara ini dilaksanakan dengan kontribusi bersama dari wali santri dan juga pihak donatur lainnya.
“Pada pelaksanaan CLASSIC yang ke-IX, ada ribuan peserta yang berpartisipasi bersama kita, hal ini tentunya sebuah kemajuan yang luar biasa, dimana prospek kegiatan naik tiap tahunnya. Bahkan, ada peserta dari luar Aceh, tentu semua ini tak terlepas dari dukungan para Asatidz Dayah IQ,” ujar Muzakkir.