Jakarta – Juru bicara Prabowo Subianto, Daniel Azhar Simajuntak, menyatakan mendukung pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) untuk kontestasi Pilkada Aceh 2024.
“Prabowo Subianto, sebagai Ketua Umum Partai Gerindra tentu akan bergerak untuk memastikan kader usungannya menang di Pilkada, agar semua visi dan misi beliau bisa diakselerasi dengan tepat di Aceh” kata Daniel di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Karena itu, kata Daniel, Prabowo berharap rakyat Aceh berbondong-bondong memilih Mualem-Dek Fadh.
“Bapak Prabowo ingin Mualem-Dek Fadh menjadi perpanjangan tangan beliau di Aceh untuk membangun Aceh yang jauh lebih baik. Provinsi yang merepresentasikan nilai-nilai Islami yang rahmatan lil alamin,” kata Daniel yang adalah putra Aceh Tamiang ini.
Pernyataan itu disampaikan Daniel dalam pertemuan dengan Juru Bicara Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Mahfudz Y Loethan.
Mereka membahas sejumlah hal strategis dalam membangun Aceh untuk lebih baik di masa yang akan datang. “Termasuk strategi memenangkan Mualem-Dek Fadh di Aceh,” kata Mahfudz.
“Kami banyak berdiskusi terutama bagaimana masa depan Aceh. Aceh menjadi daerah prioritas beliau untuk dibantu pembangunannya, termasuk juga perpanjangan dan Otsus,” kata Mahfudz.
Mahfudz menambahkan saat ini pekerjaan yang paling penting adalah memenangkan Mualem-Dek Fadh untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
“Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh sudah bekerja dengan baik, dan melakukan berbagai penetrasi untuk kepentingan pemenangan Mualem-Dek Fadh,” katanya.
“Dukungan dari Ketum Gerindra, Bapak Prabowo, yang adalah presiden terpilih, menjadi daya dorong yang luar biasa untuk kemenangan Mualem-Dek Fadh.”
Dukungan Prabowo kepada Mualem memang memiliki riwayat yang panjang. Mualem selalu mendukung Prabowo dalam tiga kali mencalonkan diri sebagai Presiden RI. Bahkan, dalam setiap kampanye pemilihan presiden di Aceh, Mualem tampil sebagai juru kampanye utama di Aceh.
Di hubungi terpisah, Wakil Ketua DPP Partai Aceh, Dr Nurlis Effendi, menjelaskan bahwa hubungan akrab antara Prabowo dan Mualem menjadi relasi yang unik. “Semula mereka berhadap-hadapan saling perang selama konflik di Aceh, kemudian menjadi dua sahabat yang tak terpisahkan,” kata Nurlis.
Bahkan, kata Nurlis, ketika awal mula Mualem menyatakan dukungannya kepada Prabowo langsung menuai kontroversi.
“Mualem dihujat dan dicaci maki, kondisi ini dimanfaatkan pesaingnya untuk mempertajamnya dengan berbagai fitnah untuk Mualem,” kata Nurlis.
Sehingga, suatu hari Nurlis sempat bertanya kepada Mualem bahwa mengapa harus mendukung Prabowo. “Mualem menjawab bukankah sudah berdamai, kalau berdamai maka berdamailah dengan Ikhlas dan tulus. Mualem tidak pandai berpura-pura,” kata Nurlis.
Menurut Nurlis, Mualem lebih cepat memahami Prabowo sebab sama-sama prajurit. “Karena itu menurut Mualem, jika A yang disampaikan maka A yang dijalankan, tidak akan berubah menjadi B apalagi sampai menjadi Z,” kata Nurlis.
Selain itu, Nurlis menjelaskan, posisi Mualem-Dek Fadh sangat kuat di mata publik. “Dalam beberapa kali survei yang kita lakukan, terlihat jelas elektabilitas Mualem jauh berada di atas pesaingnya,” kata Nurlis yang adalah Ketua Divisi Riset dan Survei Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh.
Nurlis menjelaskan saat ini juga sedang menggarap survey lanjutan. “Kita menggunakan Lembaga survei yang kredibel, bukan lembaga survei abal-abal yang lahir di musim Pilkada,” kata Nurlis.
“Intinya kita lakukan survei bukan untuk menyenangkan diri sendiri, namun untuk pedoman kerja pemenangan Mualem-Dek Fadh agar terukur dan terarah.”