Inovasi Warga Aceh Besar Bikin Bricket LK Coffee dari Ampas Kopi

Bricket LK Coffee,
Foto: Bea Cukai Aceh

Aceh Besar – Sebuah inovasi unik hadir dari Gampong Lamkeunung, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Bricket LK Coffee, produk berbentuk arang yang terbuat dari ampas kopi (coffee logs), kini mulai menarik perhatian sebagai solusi ramah lingkungan dan berdaya guna tinggi.

Usaha ini telah berjalan sejak Januari 2025 dan pertama kali dikenalkan pada peresmian Gampong Lamkeunung sebagai Kampung Bebas dari Narkoba (KBN) ke-25 pada Februari 2025.

Bricket LK Coffee merupakan produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Lamkeunung. Saat ini, usaha ini melibatkan 12 pekerja yang seluruhnya adalah ibu-ibu dari Gampong Lamkeunung. Dengan harga jual Rp1.000 per pcs atau Rp20.000 per kemasan, produk ini menawarkan nilai ekonomis yang menjanjikan bagi masyarakat setempat.

Baca Juga:   Zul Hafiyan-Arif Pribadi Pimpin Pemuda Muhammadiyah Aceh

Namun, produksi masih terbatas karena proses pembuatan yang masih dilakukan secara manual. Dengan hanya mengandalkan satu mesin sederhana, kapasitas produksi harian hanya mencapai 100 pcs. Padahal, menurut Ibu Wina, salah satu penggerak usaha ini, potensi produksi sebenarnya bisa mencapai 1.200 pcs per hari apabila didukung dengan tambahan mesin yang memadai.

Keuchik Gampong Lamkeunung, Amiruddin Idris, mengungkapkan bahwa usaha bricket ini akan menjadi fokus utama pada tahun 2026. Rencananya, pengembangan usaha akan menggunakan dana desa, serta terbuka bagi investor yang ingin berkontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat di Gampong Lamkeunung.

Baca Juga:   21 Ribu Warga Aceh Alami Gangguan Jiwa

Dukungan terhadap usaha ini juga datang dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh. Pada Selasa, 11 Maret 2025, Agen Fasilitas Bea Cukai Aceh mengunjungi Gampong Lamkeunung untuk melihat langsung proses produksi bricket. Muparrih, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Bea Cukai Aceh, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan asistensi industri kepada para pelaku UMKM.

“Salah satu fungsi Bea Cukai adalah industrial assistance. Kami datang langsung untuk melihat, menggali potensi, serta mendorong UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka. Bricket dari kopi ini merupakan produk unik dan potensial untuk dikembangkan, terutama karena bahan baku ampas kopi yang melimpah di Aceh dan minimnya kompetitor di pasar,” ujar Muparrih.

Baca Juga:   FK USK Luluskan Doktor Pertama, ini Orangnya

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Bricket LK Coffee diharapkan dapat berkembang lebih pesat, membuka lebih banyak lapangan kerja, serta menjadi salah satu produk unggulan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.