Banda Aceh – Ketua Hiswana Migas Wilayah Aceh, Nahrawi Noerdin menyebutkan, LPG 3 kilogram dipasok dalam jumlah cukup ke wilayah Pidie. Dia menduga penyaluran elpiji tersebut tidak tepat sasaran sehingga seolah langka.
Menurut Nahrawi, kuota LPG 3 kg didistribusikan sesuai kebutuhan penerima yang sudah ditentukan pemerintah yaitu kelompok rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran. Dari laporan warga, ada beberapa modus yang dilakukan agen dan pangkalan, yang menyebabkan LPG 3 kg tidak tepat sasaran.
Baca juga: Pemprov Aceh Didesak Buat Program Subsidi Tepat LPG 3 Kg
Dia mencontohkan semisal sebuah pangkalan menerima LPG 3 kg dari agen penyalur 50 tabung. Namun hanya 30 tabung yang dijual sesuai prosedur, sementara selebihnya dijual di atas HET ke kios pengecer atau masyarakat tidak berhak.
“Ini salah satu cara yang dilakukan oleh pangkalan, sering kita terima laporan dari masyarakat kegiatan seperti ini, dan belum ada ketegasan dari pemerintah setempat terhadap pangkalan tersebut, maka nasib masyarakat miskin penerima manfaat LPG 3 Kg akan selalu tidak mencukupi,” kata Nahrawi, Minggu (30/7/2023).
Selain itu Nahrawi juga mempertanyakan biaya yang dikutip dari pangkalan oleh para agen. Dia mendapat informasi setiap pangkalan dikutip biaya angkut dan biaya bongkar.
Baca juga: Hiswana Migas Cium Indikasi Pungli Urus Pangkalan di Aceh
“Setiap pangkalan diminta uang bongkar, uang administrasi oleh agen, ini menyalahi aturan, pemerintah harus bersikap,” jelasnya.
Nahrawi meminta pemerintah kabupaten/kota yang menerima keluhan kekurangan LPG 3 kg di wilayahnya, harus melakukan sidak dan mengambil tindakan tegas terhadap agen penyalur dan pangkalan.
“Masyarakat penerima manfaat lpg 3kg, juga kita minta berani melapor kecurangan baik dilakukan pangkalan maupun agen, laporan bisa disampaikan ke Hiswana Migas Aceh di nomor kontak 081269777645,” tegasnya.