Banda Aceh – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar sosialisasi dampak pernikahan dini di MAN 3 Rukoh, Banda Aceh, Selasa (10/12/2024). Kegiatan juga diisi dengan nonton bareng.
Kegiatan ini bertajuk ‘Sadari Dampak Pernikahan Dini untuk Masa Depan Lebih Cerah’ digelar kelompok 2 pada mata kuliah Komunikasi Global.
Dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Global, Prof. Saiful Akmal, menjelaskan, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik di lapangan.
“Salah satu yang diinginkan dari perkuliahan di universitas adalah mereka tidak lagi berpaku dengan teori-teori, tapi juga langsung mempraktekkan secara aplikatif,” jelas Saiful.
Sebagai bagian dari pengembangan kreativitas, mahasiswa diberikan tugas untuk menerjemahkan persiapan dan pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dalam bentuk ide-ide kreatif. Mereka juga ditantang untuk membuat mini proposal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta menggali pengalaman langsung dari apa yang dirasakan oleh komunitas lokal.
“Salah satu kegiatan inovatif adalah pemutaran film. Film dipilih karena menjadi medium komunikasi yang sangat dahsyat untuk menyampaikan pesan secara efektif,” ujar Saiful.
Kepala Prodi KPI UIN Ar-Raniry, Syahril Furqany yang diwakili oleh sekretaris prodi Hanifah, menyampaikan bahwa isu pernikahan dini menjadi menarik dibahas karena sedang banyak diperbincangkan. Data Indonesia berada di peringkat ke-8 dunia dan ke-2 di ASEAN untuk jumlah pernikahan dini terbanyak.
“Saya sadar bahwa isu ini dipilih oleh kelompok ini, karena sedang banyak diperbincangkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Duta Generasi Berencana (GenRe), Aril Mirza, menuturkan harapannya agar angka pernikahan dini semakin menurun, hal ini dapat terjadi karena upaya sosialisasi seperti yang telah dilakukan.
“Harapan kita semua sama yaitu angka pernikahan dini menurun. Upaya ini menjadi wadah bagi remaja untuk mendapatkan sosialisasi terkait pernikahan dini,” tutur Aril.
Kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banda Aceh, Junaidi Ibas berharap sosialisasi dan nonton bareng ini dapat memberikan pencerahan terkait pernikahan dini kepada para siswa-siswi.
“Kita berharap film ini dapat menjadi pencerahan, pengetahuan dan literasi, sehingga anak-anak kami bisa berpikir lebih jernih terkait pernikahan dini,” jelas Junaidi.